Rebu Pungkasan, Bulan Shaffar tepat hari Selasa 05 Oktober 2021 menjadi momentum terindah bagi seluruh anggota Komunitas Osing Pelestari Adat Tradisi (KOPAT) bersama mahasiswa sebagai ujung tombak pewarisvdan pelestari adat tradisi. Momentum ini tidak lain genap 1 tahun Kopat merayakan ultah di Dusun Dukuh Talun Jeruk Desa Glagah, Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi (06/10).

Ulang Tahun KOPAT dihadiri oleh Ketua KOPAT, Kepala Desa Glagah, perwakilan Dewan Kesenian Blambangan Banyuwangi, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Kolase (Konco Lawas Sehat) Banyuwangi, Mahasiswa Universitas PGRI Banyuwangi, Prodi Pendidikan sejarah, Subari Sofyan dari Sanggar tari Sayu gringsing, Selamet menur dari Sanggar tari dan Angklung soren serta beberapa awak media cetak dan online.

Acara dibuka dengan sambutan Ketua “Kopat” Wowok Meirianto mengajak kepada seluruh anggota KOPAT untuk selalu kompak, serta memikirkan tentang apa yang menjadi kekurangan basecamp selama ini. Lebih lanjut Wowok menegaskan.
“Kopat yang merupakan suatu organisasi, berkomitmen akan mendukung program Pemerintah yaitu membangun di bidang budaya dan pariwisata, “tutur Wowok.

Saat perayaan ultah KOPAT yang pertama ini di guyur hujan. Namun Pendiri KOPAT justru berpandangan lain bahwa ” Hujan bertanda keberkahan, hujan itu nikmat yang harus di syukuri dan berbarengan dengan ultah KOPAT. Hujan tidak menjadikan kita sebagai penghalang namun justru menguatkan Kekompakan kita bisa kumpul seperti sekarang ini. Demi apa coba, semua demi pelestarian tradisi, “ungkap Pendiri KOPAT.

Kang Usik “KOPAT akan selalu menguri-nguri budaya dan tetap melestarikannya karena kaya akan nilai kearifan lokal, yang sudah dilakukan oleh KOPAT misalnya Kopat berperan aktif menguri nguri budaya leluhur kelurahan Singonegaran Kecamatan Banyuwangi yaitu memandikan Gandrung yang masih status lajang, perayaan adat ini dikemas dengan tajuk festival serabi sewu. Kegiatan Kopat yang lain adalah upacara adat Selamatan sawah, Mudun lemah, Suroan, Gelar pitu (syawalan),. lomba musik patrol,  serta banyak lagi kegiatan adat lainnya,  “Tambah Anggota FPK dari perwakilan Masyarakat Osing.

Ketua FPK Kabupaten Banyuwangi sangat memberikan apresiasi selama ini yang sudah dilakukan oleh KOPAT. Kami sangat beruntung sekali melalui Kang Usik sebagai perwakilan masyarakat Osing terus nguri-nguri budaya. Atas nama FPK kita akan selalu mendukung apa yang menjadi kegiatan KOPAT, ” tuturnya.

Generasi muda juga hadir dalam perayaan, menurut Intan bahwa “ini pengalaman yang cukup berharga bagi kami selaku mahasiswa, belajar bagaimana melestarikan budaya. Saya sangat senang sekali dan akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh KOPAT karena bagi saya KOPAT adalah laboratorium sebagai tempat belajar buat kami yang selalu haus ilmu, “ungkap Mahasiswa Pendidikan Sejarah UNIBA (Miskawi)

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *